Teori dualisme ekonomi, menncoba menganalisis ekonomi domestik
dan internasional melalui dua sektor independen. Sektor pertama adalah, sektor
modern yang melihat ekonomi melalui efisiensi produksi serta integrasi ekonomi
dalam skala tinggi. Sektor ini kerap dianggap sebagai sektor progresif. Di
samping sektor modern, sektor berikutnya adalah sektor tradisional yang
memiliki karakteristik mode backward dalam pemenuhan
produksinya. Teori dualisme melihat bahwa pembangunan ekonomi dapat
dilaksanakan melalui penggabungan serta transformasi sektor, contohnya dari
tradisional menjadi modern. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara
memodernisasi struktur ekonomi, sosial, serta politik. Salah satu ciri dari
pembangunan ekonomi ke tahapa yang lebih tinggi adalah dengan adanya integrasi
pasar serta institusi global (Gilpin, 1987: 66).
Sektor tradisional dengan karakteristik ‘backward’nya lambat laun akan
tergantikan oleh sektor modern ketika masyarakat mulai terbiasa dengan pasar
dari organisasi ekonomi. Moneterisasi kehidupana ekonomi, kemajuan kota,
telekomunikasi, dan transportasi menjadi penting karena dengan adanya
perkembangan ini biaya transaksi ekonomi berkurang serta mampu memfasilitasi
perluasan pasar individu dan integrasi ke dalam interdepensi ekonomi global.
Kompetisi dan mekanisme pasar yang berupaya untuk naik ke tahap yang lebih
tinggi dalam efisiensi produksi serta pemaksimalan keuntungan menjadi faktor
yang mendorong terjadinya evolusi ekonomi (Gilpin, 1987: 67).
Teori Modern World System (MWS),
MWS didefinisikan sebagai “a unit with single division of labor and
multiple cultural system.” (Wallerstein, 1974). Pada teori MWS ini, tugas
utama dari ekonomi politik adalah untuk menganalisis asala mula struktur dan
fungsi sistem. MWS didasarkan pada pemikiran-pemikiran Marxis yang salah
satunya menyatakan bahwa negara-bangsa nasionalis dan pasar liberal adalah
hasil dari tekanan sosial dan ekonomi. Namun, berbeda dengan marxis, MWS
memandang kapitalisme merupakan alat negara maju untuk mengeksploitasi negara
berkembang. Adanya integrasi antaea negara core dan periphery
ke dalam satu mekanisme sehingga nantinya mampu menghasilkan produksi
akumulasi kapital dan pembangunan ekonomi dan politik (Gilpin, 1987 : 67-9).
Tidak
dapat dipungkiri bahwa ada keterkaitan antara negara core dan periphery,
hal ini pula yang dilihat oleh para teoritisi MWS. Negara periphery
menyediakan sumber daya yang menjadi sumber kekayaan bagi negara core,
sehingga dari hal ini dipandang terdapat keterkaitan fungsional diantaara
sekotr modern dan tradisional. Interaksi perdagangan internasional dan
investasi dianggap sebagai mekanisme dasar dari strukturnya. Wallerstein
melihatnya sebagai a single capitalist world division of labor, karena
terdapat hirarki yang terdiri dari core, semiperiphery dan terakhir
periphery (Gilpin, 1987: 70).
Teori Hegemonic Stability,
teori ini melihat keberadaan negara hegemon perlu untuk keberlangsungan dunia
ekonomi yang terbuka dan liberal. Dengan adanya kekuatan hegemon, maka terdapat
kekuatan yang mampu membangun dan me-maintain norma dan peraturan di
dalam tatanan ekonomi liberal. Karena jika tidak ada kekuatan dominan yang
mengatur, maka tatanan di dalamnya akan menjadi berantaka sehingga menyebabkan
ekonomi liberal melemah. Asumsi dari teori hegemonic stability menyebutkan
bahwa tatanan ekonomi internasional yang liberal tidak akan mencapai
pembangunan yang sempurna apabila tidak ada kehadiran kekuatan hegemon di
dalamnya (Gilpin, 1987: 72).. Sehingga dengan kata lain, dapat dikatakan bahwa
ngara hegemon merupakan kunci keberlangsungan ekonomi liberal.
Dalam
keberlangsungan perluasan sistem pasar liberal ini negara hegemon untuk mampu
menyamakan ideologi negara-negara lainnya kepada ideologi liberal, selain itu common
interest yang dimiliki oleh negara-negara juga harus sama. Keberadaan
hegemon juga bergantung pada kepercyaan bersama akan kebutuhan untuk
menciptakan dan menjaga tatanan, sehingga negara-negara memberikan legitimasi
kepada negara hegemon sebagai suatu kekuatan yang mampu mengatur dan menjaga
stabilitas sistem di dalamnya. Negara hegemon memiliki tanggung jawab dalam
menajmin collective goods melalui sistem perdagangan terbuka atau
bebas dan mata uang yang stabil. Selain menjaga kestabilan melalui sistem pasar
dan kurensi, negarar hegemmon juga memiliki tugas untuk mmencegah hadirnya
penunggang bebas atau biasa disebut dengan free-rider. Namun ketika
negara lain kehilangan kepercayaan terhadap negara hegemon, maka dapat dikatan
bahwa kekuatan dari negara hegemon telah memudar (Gilpin, 1987 : 73-4).
Seperti
saat ini, Amerika Serikat merupakan negara hegemon yang menjadi ‘pemimpin’
ekonomi politik internasional. Peran AS sebagai negara hegemon mungkin tidak
sekuat dahulu, namun hingga kini belum ada negara yang benar-benar mampu
menggantikan AS. Mungkin kandidat negara yang terlihat kuat adalah Cina, namun
untuk menggantikan negara hegemon banyak hal yang harus dimiliki oleh suatu
negara, tidak hanya kuat dalam sektor ekonomi saja, namun sektor lain seperti
politik, hubungan baik dengan negara lain juga menjadi penting bagi negara
untuk menjadi hegemon.
Dapat disimpulkan
bahwa tidak hanya kehidupan sosial masyarakat saja yang memiliki tatanan, dalam
ekonomi politik pun terdapat sebuah tatanan yang terbentuk. Ada tiga teori yang
mencoba menjelaskan tatanan di dalam EPI ini, teori dualisme, MWS, dan Hegemonic
Stability.Pada teori dualisme sistem ekonomi dilihat melalui dua sektor,
yaitu modern dan tradisionla, dimana keduanya saling berkaitan secara fungsi
dan struktur dalam menciptakan evolusi ekonomi. Pada MWS, perekonomian dilihat
melalui struktur hirarki, negara core, semiperiphery, dan periphery.
Ketiganya salaing memiliki keterkaitan. Dan teori terakhir adalah hegemonic
stability, melihat bahwa keberlangsungan ekonomi liberal akan dapat
bertahan dan berkembang ketika terdapat negara hegemon yang mengatur.
Referensi:
Gilpin, Robert. 1987. The Dynamics of the International Political Economy, dalam The Political Economy of International Relations. New Jersey : Princeton University Press.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar